Seni Merajut tradisional orang Maybrat, Imian, Sawiat, Papua.
Berikut adalah Kerajinan merajut atau sehari-hari disebut anyaman, dalam bahasa Maybrat (ste atau sne). Video ini adalah Mama Marlina Sesa. Mama Marlina Sesa memiliki pengetahuan merajut beberapa objek, diantaranya pembuatan noken. Noken yang dianyam/dirajut oleh Mama Marlina Sesa terdiri dari noken biasa (yu abat) dan noken ukir (yu kom).
Berikut adalah Kerajinan merajut atau sehari-hari disebut anyaman, dalam bahasa Maybrat (ste atau sne). Video ini adalah Mama Marlina Sesa. Mama Marlina Sesa memiliki pengetahuan merajut beberapa objek, diantaranya pembuatan noken. Noken yang dianyam/dirajut oleh Mama Marlina Sesa terdiri dari noken biasa (yu abat) dan noken ukir (yu kom).
Yu Kom dan Yu Abat memiliki kesulitannya sendiri-sendiri. Untuk Yu Abat, tidaklah sulit untuk dipelajari, sehingga banyak wanita Maybrat, Imian, Sawiat, Tehit yang mengetahuinya. Sedangkan Yu Kom adalah jenis noken yang sulit, membutuhkan waktu yang lama untuk mempelajarinya. Selain mempelajari, proses mengerjakannya pun membutuhkan waktu yang lama. Jika dikerjakan secara lembur maka waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya sekitar 2 (dua) hingga 3 (tiga) minggu, jika tidak dikerjakan secara lembur maka waktunya bisa 1 (satu) bulan hingga 2 (dua) bulan bahkan bisa mencapai 3(tiga) bulan, jika ukurannya besar.
Selain noken, Mama Marlina Sesa juga terampil dalam merajut manik-manik testa, manik-manik leher, ikat pinggang (ban), manik-manik bahu, mahkota kepala, topi, tali jerat burung, maupun tas buku dan kantong hp.
Selamat nonton
oleh Hamah Sagrim
Data Penelitian di Kampung Sauf, Maybrat, 2020
0 komentar:
Posting Komentar