Sabtu, 10 April 2021

TERORISME DAN OPM - Gerakan Radikalisme vs Gerakan Perjuangan Papua Merdeka di Indonesia (Opini)


Oleh : Ar. Frank Hamah Sagrim, ST
IWG Asia Afrika 

TN.10/4/2021. Terorisme adalah suatu gerakan berbahaya yang diperangi bersama oleh semua negara bangsa di seluruh dunia karena teroris merupakan kelompok gerakan radikal yang pergerakkannya melawan tatanan nilai-nilai perdamaian, dan kemanusiaan. Gerakan terorisme didasari atas doktrin ajaran tertentu yang digerakkan oleh suatu kelompok kemudian melakukan serangan secara massive terhadap masyarakat sipil maupun tempat-tempat peribadatan tertentu. Teroris obyek musuhnya adalah tokoh yang dianggap berbahaya bagi mereka, Negara yang sudah berdaulat, Umat Beragama, Kedamain, Tempat Ibadah dan menyebarkan pesan ketakutan kepada publik dunia. Seperti serangan bom bunuh diri yang dilakukan di Rusia oleh Grinevisky terhadap Alexander II. Dengan serangan bom bunun diri target yang diincar lebih cepat tercapai. Selain menyerang tokoh berbahaya, serangan terror dilakukan juga kepada negara yang bagi mereka berbahaya. Serangan gedung kembar WTC 11/9/2001 menewaskan ratusan warga sipil. Serangan bom bunuh diri adalah pesan terror yang menakutkan masyarakat karena adanya kesulitan untuk membedakan teroris dan warga sipil, teroris layaknya masyarakat sipil yang direkrut dan dilatih khusus untuk melakukan serangan massive. Pelakunya adalah masyarakat sipil yang direkrut kemudian didoktrin (brind wash) proses pencucian otak hingga membangkitkan tekad keberanian untuk melakukan perlawanan.  Teroris melakukan serangan secara tertutup dan massive dengan satu tujuan yaitu mensubtitusikan faham negara dengan ajaran tertentu.

Berbeda dengan Gerakan Perjuangan Organisasi Papua Merdeka. OPM adalah gerakan yang sasarannya mencapai kemerdekaan untuk Negara Papua. Gerakan OPM lebih cenderung terarah pada satu tujuan yaitu pengakuan kedaulatan negara. Gerakan OPM adalah suatu pergerakan perang militansi dengan strategi militer, yaitu perang terbuka antara mereka dan Negara dalam hal ini TNI.

Perbedaan gerakan Terorisme dan gerakan Organisasi Papua Merdeka di Indonesia adalah Teroris memperjuangkan Faham sedangkan OPM berjuang untuk pendirian negara sendiri. Dengan target yang berbeda membawa peta gerakan menuju medan perang yang berbeda, dimana teroris lebih menyerang masyarakat sipil secara radikal sebagai bentuk pesan bahwa mereka siap mengorbankan nyawa demi mencapai kemenangan (die to win) dan sepanjang faham mereka belum diakui, selama itu pula mereka melakukan perlawanan. Di Indonesia, faham Khilafah merupakan suatu faham yang diperjuangkan oleh kelompok radikal teroris agar faham Pancasila disubtitusikan dengan ajaran khilafah. Bom bunuh diri di Bali, JW Mariot, hingga bom bunuh diri pada gereja Katedral Makasar 29/3/2021 dan serangan Markas besar POLRI merupakan bentuk pesan mereka.

Organisasi Papua Merekda dikategorikan sebagai gerakkan perjuangan kemerdekaan negara Papua yang didorong oleh ideology serta adanya dukungan sejarah Papua semenjak PEPERA tahun 1962.

 Merujuk pada apa yang disampaikan oleh Sidney Jones seorang pakar konflik terorisme di Indonesia pada beberapa waktu lalu bahwa Perlawanan Bersenjata di Papua Barat adalah Sayap Militer Organisasi Papua Merdeka, Bukan Terorisme sebagaimana usulan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) agar Organisasi Papua Merdeka (OPM) dikategorikan sebagai kelompok terror dinilai  akan menimbulkan kesewenang-wenangan yang mengorbankan warga sipil.

Kita mesti memposisikan kedua pergerakan ini dengan pemahaman bahwa,  perbedaan antara gerakan terorisme dan gerakan organisasi Papua merdeka didorong oleh tujuan yang berbeda, dimana terorisme melakukan pergerakan atas dorongan faham sedangkan OPM dengan ideologi. Dengan demikian maka perlu adanya pertimbangan tentang penetapan status OPM sebagai kelompok teror, karena bukti pergerakan OPM sama sekali tidak melakukan gerakan massive dengan menyerang masyarakat sipil, gereja atau masjid, hotel-hotel atau tempat keramaian masyarakat sipil. Berbeda dengan gerakan terorisme, gerakannya massive, menyerang tempat-tempat ibadah, hotel maupun tempat kerumunan masyarakat sipil. 




Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Pesan Pengetahuan

Kata-kata Motivasi

Guru
Guru adalah dia yang hadir dengan kasih untuk merubah kebutaan menjadi terang.
Nilai Guru
Guru bagaikan sinar matahari, seperti apa jadinya dunia bila tak ada matahari.

Kata-Kata Bijak

ORANG YANG BERHASIL MEMIMPIN DIRINYA DENGAN BAIK, AKAN MENDAPAT KEPERCAYAAN DARI ORANG LAIN UNTUK MENJADI PEMIMPIN BAGI BANYAK ORANG - JAUH SEBELUM ANDA MENJADI PEMIMPIN, PELAJARAN MEMIMPIN PERTAMA ADALAH PIMPIN DIRIMU DAHULU MENJADI BAIK....................(Ar. HAMAH SAGRIM, ST)