INTERNATIONAL CONFERENCE

Memorry of the world

WRITERS CONGRES

National Memorry

MY TRIP AND RESSEARCH

Best Memorry in Jerash

WITH MY PARTNER ON RELATIONSHIP

Memorry of the world

INTERNATIONAL CONFERENCE

Memorry of the world.

Rabu, 23 Juni 2021

Pola Pembagian Harta Warisan Orang Maybrat

 


Ar. HAMAH SAGRIM, ST


Pola Pembagian Harta Warisan Orang Maybrat

Secara tradisional orang Maybrat memiliki sistem kepemilikkan adat yang didasarkan atas warisan. Ada dua bentuk warisan adat orang Maybrat secara tradisional yaitu:

1        Warisan Adat Berdasarkan Klan (Keret) Marga

Merupakan warisan bersama suatu kelompok yang didasarkan atas ikatan klan (keret) atau marga. Jenis warisannya adalah tanah dan hak ulayat sebagai pusat mata pencaharian hidup bersama. Kedua kain pusaka (wãn), dan yang terakhir warisan kekuatan supranatural (vito). Yang berhak dalam pembagian warisan ini adalah kaum laki-laki sebagai penerus klan patrilineal, sebab orang Maybrat menganut sistem patrilineal dimana setiap anak mewarisi marga (fam atau keret) bapanya. Setiap anak perempuan yang kawin akan meninggalkan mereka dan mengikuti suaminya mengelola tanah adat dari klan sang suami. Jika ada saudari mereka yang telah kawin keluar namun ikut mengelola tanah adat mereka itu berarti ada dua kemungkinan: yang pertama, karena suaminya kawin masuk dan kedua atas permintaan bapa atau saudara laki-laki dari perempuan. Kasus kawin masuk karena laki-laki tidak sanggup membayar maskawin (mahar) perempuan yang dikawininya.

 

2        Warisan Adat Berdasarkan Keluarga (Orang Tua) Kepada Anak

Merupakan warisan khusus yang ditinggalkan oleh orang tua (bapa dan mama kandung) kepada anak-anak mereka. Selain itu, ada pula warisan dari kakek mereka yang diwariskan kepada bapa yang masih disimpan dan diturunkan lagi ke anaknya. Khusus untuk warisan ini biasanya diberikan kepada anak sulung. Warisan yang diberikan adalah kain ternama yang diperoleh oleh orang tua dari harta perkawinan saudara perempuan bapa atau tanta. Tidak ada sistem pilah-memilih dalam pola pembagian warisan adat berdasarkan keluarga (orang tua) kepada anak-anak (pola pemerataan), tujuannya untuk memberi keseimbangan derajad bagi mereka sebagai anak-anaknya untuk mempertahankan status sosial di tengah masyarakat. Selain itu, pola pembagian yang kedua adalah pembagian harta warisan kepada anak berdasarkan isteri. Untuk pola ini dijalankan oleh big man (rã bobot) karena mereka memiliki lebih dari satu isteri (poligami). Poligami dilakukan oleh rã bobot sebagai strategi membangun kekuasaan. Setiap isteri yang dikawininya pun merupakan keturunan dari keluarga berwibawa rã bobot dan pola ini dipandang sebagai perkawinan politis, sebab tujuan utamanya adalah menggabungkan dua kekuatan untuk mengukuhkan kekuasaan karena dalam kehidupan communal Maybrat, terjadi pengayauan perang hongi sehingga dengan membangun kekuatan dari dua rã bobot akan memberikan sokongan timbal balik baik ketika melakukan upacara adat maupun dalam melakukan serangan perang.

      Pola pembagian warisan adat berdasarkan keluarga (orang tua) rã bobot kepada anak dibedakan sebagai berikut:

1.      Warisan besar

Warisan besar diberikan kepada anak yang mamanya banyak berkontribusi kepada suami. Bentuk kontribusi yang dilakukan adalah keluarga klan perempuan memberikan kain kepada anak perempuan mereka yang disebut (mfou gu ano) sebagai wujud dukungan untuk diberikan kepada suaminya menyelesaikan adat (bo mham / mari rura), atau menyelesaikan denda atas perbuatan asusila atau pembunuhan.  

2.      Warisan sedang

Warisan sedang diberikan kepada anak yang mamanya sering ikut berkontribusi, walaupun tidak begitu aktif.

3.      Warisan biasa atau Merata

Warisan biasa atau merata adalah warisan yang dibagi secara merata oleh orang tua kepada anak-anaknya. Dalam hal ini poin satu sampai dengan poin tiga dianggap sebagai hal wajar dan merata, dan setiap anak pun memahaminya karena mereka pun mengalami bersama orang tua mereka. Ada pun warisan yang tidak diberikan langsung oleh orang tua kepada anak-anak mereka tetapi menjadi tanggungjawab yang mesti diusahakan oleh anak-anak mereka. Misalnya, sepanjang perjalanan hidup orang tua mereka memberikan kain kepada kerabat keluarga yang lain dalam menyelesaikan utang piutang mereka maka anak-anak berhak meminta pengembalian dari kerabat yang diberikan kain tersebut.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Share:

Minggu, 20 Juni 2021

Angka Kematian Orang A3 (Maybrat) Terus Meningkat

 


Ar. Hamah Sagrim, ST


TN-MBT. 21/6/2021 Angka Kematian Orang A3 (Maybrat) Terus Meningkat. Topik yang sama dengan yang dirilis media ini tanggal 8 Juni 2021. 

Dirilis ulang karena persoalan kematian, kata bung Hamah sambil memberikan statement tegas mencounter adanya bantahan terkait berita yang dirilis beberapa waktu lalu.

"Saya seorang peneliti dan prinsip kerja peneliti adalah dia berani menyampaikan sesuatu karena mempunyai himpunan data yang sah dan akurat yang mana dapat diukur, diuji dan dipercaya". 

Selanjutnya dikatakan Hamah, seorang penulis yang telah menghasilkan lebih dari tiga puluhan karya ilmiah dan juga sedang menjabat Ketua Dewan Etika Persatuan Penulis Indonesia (SATUPENA) ini menegaskan bahwa terkait penyampaiannya beberapa waktu lalu yang dimuat pada media ini adalah informasi akurat yang dapat dipertanggung jawabkan, sebab ada tim yang dibentuk sudah menjelang dua tahun melakukan pendataan khusus untuk mencatat laju kematian orang A3 (Maybrat) lengkap dengan nama dan tanggal meninggal maupun tempat meninggal.

"Saya punya data fakta yang dapat dipertanggung jawabkan suatu ketika.  Kami punya tim yang melakukan pencatatan khusus setiap kematian orang A3 (Maybrat) berdasarkan nama lengkap, tanggal kematian dan tempat kematian. Selain itu kami punya group private secara online sebagai media online untuk diakses cepat dimana saja ketika kami mendapat informasi langsung diposting". 

Kita ambil sampel bulan Juni 2021 sekarang, terhitung dari tanggal 01 sampai dengan 21 Juni saat ini, tercatat 10 (sepuluh) orang A3 (Maybrat) yang sudah meninggal. Ini belum termasuk yang kami tidak ketahui, namun jumlah tersebut sebagai sampling of ressearch analisist. Bisa dibayangkan pada bulan Juni ini belum sampai akhir bulan sudah 10 (sepuluh) orang meninggal. Jika kita menghitung secara matematis, maka sepuluh dikalikan dua belas bulan sudah berapa yang meninggal setahun, begitu pun dapat kita buat perbandingan dengan angka kelahiran. Supaya dapat diketahui, saya lampirkan data real catatan kematian di paruh bulan Juni ini" 

Bung Hamah yang sudah lama terlibat dalam misi kemanusiaan dunia dari Anggota Luarbiasa Unesco dan kini sebagai anggota tetap International Working Group Asia Africa to Globalized (IWG) ini menegaskan bahwa berpikir untuk kehidupan yang berkelanjutan adalah mutlak, dia lebih penting dari segala macam visi yang ada. Karena misi kerja penyelamatan manusia Tuhan pun rela mengorbankan anak-Nya, maupun secara sadar manusia menetapkan konsep HUMANISME dalam kampanye perdamaian dunia menjadi suatu nilai tertinggi di dunia. 

"berpikir untuk kehidupan yang berkelanjutan adalah hal yang mutlak, dia lebih penting dari segala macam visi yang ada. Karena misi kerja penyelamatan manusia Tuhan pun rela mengorbankan anak-Nya, maupun secara sadar manusia menetapkan konsep HUMANISME dalam kampanye perdamaian dunia menjadi suatu nilai tertinggi di dunia, tidak ada alasan bagi siapa pun menolak untuk memperjuangkan keselamatan sesama manusia, terutama bagi pemimpin. Seorang raja sejati akan berpikir pertama tentang keselamatan rakyatnya mendahului segala-galanya. Jangan sampai A3 (Maybrat) termasuk daerah dengan angka harapan hidup rendah, jika angka kematian berdasarkan umur tinggi".

Ini masalah kita bersama, bukan tanggung jawab satu dua kelompok, namun kita berharap tiga tungku utama di Maybrat yakni Pemerintah, Gereja dan Adat duduk bersama memikirkan persoalan ini. Jika tidak diperhatikan, saya akan terus menyuarakan hal ini sampai TUHAN datang, tutup Wakil Ketua Caretaker DPD KNPI Teluk Wondama ini. (sh)




















Share:

Sabtu, 19 Juni 2021

SEPAK BOLA DAN DUKUNGAN ANAK-ANAK PAPUA KARENA ALASAN SEJARAH

  

Oleh: Hamah Sagrim


TN-BOLA. 17/06/2021, Momentum piala EURO maupun Piala Dunia setiap tahun, saya menemukan banyak curahan hati orang Papua bahwa Kami mendukung Jerman karena Jerman yang membawa injil masuk Papua. Ada pula yang mengatakan, saya pendukung Belanda karena Belanda dulu di Papu mengasihi Papua.
BILA MERUJUK DARI HUBUNGAN EMOSIONAL YANG DIDASARI ATAS KONTRIBUSI KEPADA PAPUA, MAKA BEBERAPA NEGARA YANG BERHAK DIBERI DUKUNGAN YAITU:
1. PORTUGAL
Merupakan Negara (bangsa viking) pertama yang menemukan Pulau Papua dan Portugal bangsa pertama yg membuat sketsa peta Papua dan mereka adalah bangsa pertama yg memasukkan Pulau Papua dalam Peta rempah-remph dunia (Peta Ribero) 1411
2. SPANYOL
Adalah bangsa kedua yg masuk mengitari Papua dan menamai Papua dengan sebutan Nueva Guinea : Novela Gunie 1511 karena bertemu orang Papua rambut cripad woll dan kulitnya hitam seperti orang-orang di Guinea Bisau Afrika selatan. Selain itu, Spanyol sebagai bangsa pertama yg mengitari pulau Papua dan membuat sketsa setelah melihatnya berbentuk burung maka diberi nama GILOLO yg artinya Unggas raksasa (dlm bhs. Spanyol). Setelah itu, Spanyol bangsa pertama yg memasukkan peta Papua ke dalam peta Dunia (Peta Desliens). Spanyol juga sebagai bangsa pertama yg memberi laporan kepada Gereja² reformer tentang kehidupan orang Papua yg perlu mendapat pelayanan 1853 dan dari hasil laporan mereka itulah diutus Ottow dan Geissler ke Papua.
3. JERMAN
Jerman adalah bangsa pertama yg membawa injil masuk Papua 1855 dan juga membawa perobahan bagi Papua di bidang pemanusiaan dan keadaban moderen.
4. BELANDA
Sebagai negara yg pernah berpemerintah dan memberikan pelayanan di bumi cenderawasih. Belanda cukup berperan aktif dalam pemajuan Papua. Tokoh-tokoh Belanda ternama yang berkontribusi bagi Papua sangat banyak. Contohnya I.S.KIJNE.
Semoga scribt ini menjadi informasi yang memperkuat dukungan.

Foto: Tim Nasional Portugal, 2021

Foto: Tim Nasional Spanyol, 2021

Foto: Tim Nasional Jerman, 2021

Foto : Tim Nasiona Belanda, 2021

Share:

Selasa, 08 Juni 2021

Angka Kematian Orang Maybrat Sangat Tinggi “Mengapa?” : Diskusi Group WA Alumni SMP N 1 Ayamaru, Senin 07 Juni 2021

 

Ar. HAMAH SAGRIM, ST

 

TN-MBT (Senin 8/6/2021/). Kalau A3 mau berada dalam hati dan pikiran TUHAN dan mantap di hadapan TUHAN untuk memajukan kehidupan dalam mengatasi tantangan dunia, harus mendasarkan diri pada empat prinsip Theofani.  

Beberapa hari lalu saya berdiskusi dengan saudara-saudari saya di sebuah group WA dan saya mengusulkan sebuah topik: Mengapa angka kematian orang A3 meningkat?  

Cornelis Naa : Ini fenomena fundamental Maybrat yang perlu dan mendesak disikapi pemerintah dan gereja dalam mempertahankan dan meningkatkan populasi orang Maybrat, kalau tidak akan terancam punah mendahului suku lain di Papua. Banyak variabel yang memicu, selain kesehatan dan lingkungan, moral, mental, budaya dan adat isti adat serta hal lainnya yang perlu kajian lebih lanjut.  

Selanjutnya, Cornelis menyampaikan bahwa, Pemerintah dan gereja belum tampil mengubah paradigma berpikir masyarakat dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Tatanan kehidupan masyarakat sebelum dan sesudah hadirnya kabupaten (sorsel & Maybrat) mengalami transformasi ke arah negatif/kemunduran. Orang Maybrat kehilangan identitas dan jati diri setelah menghadapi kebanjiran dana pemerintah yang fantastis. Moral dan mental semakin rusak, baik dari aparatur pemerintah, aparatur desa, generasi muda dan pelajar.  

Cornelis memberikan atensi bahwa, Perlu revolusi mental, pemulihan Tuhan terjadi melalu pelayanan gereja dan pemerintah mendesain kembali tatanan kehidupan bermasyarakat dan bergereja melalu aturan yang disesuaikan dengan kearifan lokal yang mudah dijabarkan dan dilaksanakan.  

Tanggapan kami, Angka mortalitas Maybrat begitu tinggi dan multi efek. Selain menuju kepunahan, juga menjadi ancaman awal terjadinya pengurangan arah kebijakkan pembangunan pusat ke daerah, bila kita berbicara tentang konsep pembangunan. Jika kita merujuk pada prinsip imanen, maka dengan matinya manusia maka gereja-gereja yang berdiri megah di bumi A3 akan menjadi sunyi sepih.  

Dalam kasus Mortalitas, ada dua tafsir  yang kami deteksi sedang dikembangkan belakangan ini yaitu: (1) Meningkatnya angka kematian karena orang A3 tidak menghormati Tuhan, tidak menjaga empat hukum Theofani (Spiritualitas) dan (2) hal duniawi termasuk profan seperti adatistiadat, dendam-mendendam, amarah, termasuk hal duniawi yang nampak adalah egosetris, kesombongan, apatisme dimana setiap hal yang dikerjakan, harga diri dipertaruhkan sebagai jaminan dalam setiap aktivitas yang seyogyanya dipisahkan, mana yang pantas dilihat sebagai simbol-simbol pamor atau harga diri dan mana yang bukan. Persoalan harga diri menjadi beban psikologi dan urusan psikis berhubungan langsung dengan jantung, makanya porsentase orang Maybrat yang terindikasi depresi ringan sangat tinggi. Mengapa demikian, karena pikiran mereka terlalu berat memikul psikis akibat merasa harga dirinya direndahkan padahal tak sadar kalo dia sendiri meletakkannya sebagai banderol dalam pekerjaan dan usaha.  

Objek mortalitas yang terdata adalah semua  orang Maybrat di segala jenis umur di manapun dan kapanpun. Data mortalitas dibagi berdasarkan usia, profesi dan ruang tempat tinggal. Yang usia muda atau kategori pelajar kebanyakan mengalami kecelakaan dan bila diselidiki sebab-sebab kematian dari pengaruh lingkungan. Untuk yang usia produktif, mengalami kematian karena pertama factor kecemburuan sehingga saling membunuh (racun-meracun, bofit, dan lain sebagainya), selain itu ada pula yang mengalami gangguan psikologi (depresi), yang kelompok karier atau profesi pun mengalami kematian akibat depresi maupun stroke.  

Dengan demikian, kita perlu ketahui bahwa mortalitas merupakan informasi penting bagi pihak pemerintah dan swasta dalam bidang ekonomi dan kesehatan.  Permasalahan mortalitas di Maybrat melingkupi bidang ekonomi, sosial, adat, maupun kesehatan lingkungan.  

Selain itu, Peningkatan kesejahteraan masyarakat oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah dapat diketahui melalui indikator kematian sebagaimana disampaikan di awal, dan Perpaduan informasi berupa angka kematian ibu, angka kematian bayi, angka kematian anak, serta prevalensi gizi buruk dan usia harapan hidup, menjadi perwakilan dari tingkat kesejahteraan penduduk. Selain itu, besarnya mortalitas menentukan arah pembangunan Maybrat. Jika dibiarkan, kasihan jadinya.  

Satu informasi lagi bahwa Mortalitas di Maybrat yang meningkat ini memberikan catatan khusus tanggung jawab atas asuh anak yang ditinggalkan mencapai 53% berbanding tajam dengan penghasilan per hari. Hal ini menjadi akibat terjadinya droop school (anak keluar sekolah karena biaya).  

Sangat multi efek dan perlu mendapat perhatian serius kita bersama baik Pemerintah Maybrat, Gereja, LSM dan Individu pionir.  

Mengenai revolusi mental, saya setuju karena salah satu penyebab kematian generasi Maybrat di usia dini didasari atas ketidak siapan mental, membuat lemahnya mawas diri, terpengaruh dengan perkembangan moderen, mabuk²an,  isap rokok, hidup tak beraturan, dll. Selain itu, gizi makanan bagi ibu hamil perlu diperhatikan.  

Saya mengamati sirkulasi pergerakan masyarakat Maybrat, mereka menerima uang di Maybrat tetapi semua uang itu dipakai belanja di luar Maybrat karena belum ada pusat perbelanjaan di Maybrat. Pemerintah perlu membangun pasar di Maybrat karena selain sebagai tempat menjual produk lokal juga sebagai pusat peredaran uang dari situ akan memacu kemajuan ekonomi Maybrat.  

Masyarakat kita terdiri dari petani dan nelayan danau, termasuk pemburu. Hasil-hasil pertanian, perikanan air tawar maupun buruan memiliki protein tinggi, tentunya setiap kita ingin mengonsumsi makanan tersebut namun karena tidak ada tempat untuk menjualnya sehingga tidak diperoleh. Yang diperoleh bukan saja makanan tetapi juga si penjual mendapat uang.  

Selain itu, pemda perlu membertimbangkan jarak jangkau perjalanan pegawai dari setiap kampung ke tempat kerja mereka. Contohnya, perjalanan dari kampung Sehu ke Susmuk begitu jauh dan tidak semua pegawai memiliki kendaraan pribadi sehingga perlu disiapkan angkutan umum. Dalam diskusi ini saya bermaksud mengusulkan untuk pemda melakukan pengadaan taxi atau angkutan umum. Maybrat saat ini membutuhkan transportasi antar desa ke ibu kota dan perlu dibangun terminal bersama sebagai sentral dan titik temu taxi dari wilayah Ayamaru raya, Aitinyo raya, dan Aifat raya.   

Persoalan Kematian orang A3 yang sangat tinggi perlu mendapat tanggapan serius karena terkait dengan penyelamatan nyawa. Manusia sebagai penentu eksistensi suku, bangsa (Kampung, Distrik, Kabupaten, Provinsi, dan Negara). Jika pemerintah tidak sigap terhadap dampak mortality sama halnya dengan menyetujui kepunahan. (sh)

Share:

Jumat, 07 Mei 2021

KNPI TELUK WONDAMA AUDIENS BERSAMA BUPATI DAN WAKIL BUPATI TELUK WONDAMA

 

Foto: Usai Audiensi DPD KNPI Teluk Wondama bersama Bupati dan Wakil Bupati Teluk Wondama


TN-Telwon (6/5/2021). DPD KNPI Teluk Wondama audiens bersama Bupati Teluk Wondama Ir. HENDRIK S. MAMBOR, MM dan Wakil Bupati Teluk Wondama Drs. ANDARIAS KAYUKATUI, M.Si berselang satu hari pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Teluk Wondama di Manokwari. 

Dalam pertemuan itu, Sekretaris KNPI Provinsi Papua Barat Jimmy Liunsanda mengawali atas nama DPD KNPI Provinsi Papua Barat menyampaikan Ucapan Selamat Sukses atas dilantiknya Bupati dan Wakil Bupati Teluk Wondama, kemudian memperkenalkan Caretaker DPD KNPI Teluk Wondama dan menyampaikan bahwa penduduk Kabupaten Teluk Wondama sekitar 43% adalah pemuda, tentu ini merupakan potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Teluk Wondama. Potensi ini harus dibina, diarahkan dan harus didukung supaya kemudian menciptakan pemuda yang potensial yang akan melanjutkan estavet pemerintahan di Kabupaten Teluk Wondama. 

Ketua Caretaker DPD KNPI Teluk Wondama, Yules Rumbewas, mewakili rekan-rekan caretaker KNPI Teluk Wondama mengucapkan Selamat dan Sukses kepada Bupati dan Wakil Bupati Teluk Wondama yang baru saja dilantik. Ketua, menyampaikan bahwa kehadiran caretaker adalah melakukan konsolidasi mulai dari distrik berdasarkan petunjuk KNPI Provinsi dan Pembentukan DPD KNPI tingkat Distrik setelah itu pelantikan dan digelar MUSDA untuk pemilihan ketua definitif DPD KNPI Teluk Wondama. Selanjutnya Ketua Caretaker menyampaikan kendala-kendala yang dialami oleh Caretaker saat melakukan konsolidasi. Pertama terkait penganggaran, kedua di waktu yang bersamaan kita diperhadapkan dengan situasi PILKADA di Kabupaten Teluk Wondama. langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh caretaker adalah melakukan pertemuan-pertemua, ikut terlibat langsung dalam upacara HUT 17 Agustus dan pelaksanaan 28 Oktober HUT Sumpah Pemuda serta melakukan rapat-rapat bersama pemuda, karena kendala utama terkait operasional kegiatan caretaker. Disampaikan juga bahwa di tahun yang bersamaan, ada empat caretaker yang diturunkan oleh DPD KNPI Provinsi Papua Barat di empat Kabupaten, yaitu Kaimana, Teluk Wondama, Pegunungan Arfak dan Raja Ampat. Konsolidasi beberapa kabupaten sudah berjalan dan difasilitasi oleh pemerintah daerah masing-masing diantaranya itu Pegunungan Arfak sudah selesai, Kaimana sedang dalam persiapan MUSDA, tinggal Wondama dan Raja Ampat. 

Ketua menandaskan bahwa, untuk suksesi agenda-agenda caretaker kita berharap agar pemda dapat memfasilitasinya. Maka dengan agenda yang sama, caretaker KNPI Wondama berharap Bupati dan Wakil Bupati dapat membantu kami guna menuntaskan KNPI di Teluk Wondama.

Senada dengan itu, Bupati menyampaikan "Saya pernah ber-KNPI sebagai ketua KNPI tingkat Distrik". Beliau (Bupati)  menyambut baik penyampaian KNPI Provinsi dan caretaker KNPI Teluk Wondama dan akan mendukung KNPI, 

Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Bupati, bahwa beliau sebagai wakil juga  menyambut baik kehadiran caretaker dan mendukung KNPI dalam melaksanakan agenda -agenda organisasi.

Turut hadir bersama Ketua Caretaker DPD KNPI Teluk Wondama 'Yules Rumbewas', Sekretaris, 'Yanti Romatora', Bendahara, 'Dessy Nautani', Wakil Sekretaris, 'Romanus Hegemur', mantan Ketua KNPI Teluk Wondama, 'Edison Pararawai' dan Sekretaris DPD KNPI Provinsi Papua Barat, 'Jimmy Liunsanda'. (sh).


  

Share:

Selasa, 20 April 2021

SION KIDS: IMAN, GERAKKAN DAN SIMBOL (YANG DIPERTANYAKAN?)

 

Ar. Frank Hamah Sagrim, ST

  

TN-SKC (20/4/2021). Sion Kids adalah sebuah gerakkan iman Kristen yang sumber pengajarannya dari Alkitab. banyak orang awam yang bertanya-tanya tentang gerakkan Sion Kids. Pertanyaan-pertanyaan yang muncul adalah tentang Iman, Gerakkan dan Simbol-simbol yang dipakai oleh Sion Kids dan akan diuraikan berikut.

Sion Kids

Sion Kids adalah suatu pergerakan iman yang di dalamnya berhimpun orang-orang beriman, orang-orang yang percaya akan perintah firman, orang-orang yang takut akan hukum TUHAN, orang-orang yang memelihara perjanjian TUHAN. Sion Kids terdiri dari dua kata yaitu Sion diambil dari nama Gunung Sion dan Gunung Sion merupakan rumah TUHAN, tahta kedudukan TUHAN (Mazmur 9:11; Mazmur 76:2b; Mazmur 132:13;) Gunung Sion adalah gunung rumah TUHAN yang akan menjulang tinggi pada hari-hari terakhir mengatasi segala gunung (Mikha 2:4). Dan Kids diambil dari Bahasa inggris yang artinya Kecil.  Disebut keecil karena yang terbesar adalah gunung milik TUHAN.

Iman

Iman timbul dari pendengaran akan firman Kristus (Roma 10:17). Iman adalah buah yang dihasilkan oleh roh akan kebenaran yang lahir dari firman TUHAN itu sendiri. Gerakkan Sion Kids semakin lama semakin banyak pengikut karena digerakkan oleh iman dan iman yang lahir ketika menerima pengajaran di dalam mezbah. Mezbah adalah tempat perjumpaan manusia dengan TUHAN (Kejadian 8:20; Kejadian 12:7).

Simbol

Simbol-simbol yang dipakai oleh Sion Kids dalam gerakkan ibadah adalah simbol-simbol yang tertulis dalam Alkitab sebagai atribut TUHAN. Simbol-simbol yang menunjukkan kebesaran TUHAN, hubungan TUHAN dengan Manusia, hubungan Surga dan bumi, hubungan Tubuh, Jiwa, dan Roh, hubungan Bapa Anak dan Roh, hubungan Langit, Bumi dan Alam Semesta, hubungan dengan kepemimpinan Ilahi. Diuraikan sebagai berikut:

Panji Daud – Bintang Tujuh (Lambang Pemerintahan Kristus)

Panji Daud adalah lambang pemerintahan Kristus (Yesaya 9:6). Bintang Daud adalah Bintang Permata Tujuh (Zakharia 3:9). Bintang Daud adalah Bintang Timur yang gilang gemilang - tunas Daud (Wahyu 22:16).

-       Panji Daud dan Bendera Israel

Sejarah Israel menjadikan Panji Daud sebagai Bendera adalah ketika kemerdekaan Israel 1948, sebanyak empat kali para pendiri negara menggantikan bendera hingga terakhir menyepakati bintang tujuh menjadi lambang bendera mereka karena Israel dan Injil tidak bisa dipisahkan. Israel adalah bangsa pilihan TUHAN, di Israel ada gunung Tuhan tempat tahta kudus Tuhan akan menjadi Raja dan simbol kerajaan wajib dipasang di dalam istana raja.

- Sion Kids dan Aliran Agama 

Gerakkan Sion Kids tidak memindahkan seseorang dari jemaat A ke jemaat B atau sebaliknya. Gerakkan Sion Kids tidak membaptis ulang orang. Gerakkan Sion Kids adalah gerakkan pembaharuan, Gerakkan Persatuan tanpa membedakan aliran gereja. 

- Sion Kids dan Negara 

Gerakkan Sion Kids adalah pergerakkan rohani yang didasarkan atas visi TUHAN. Sion Kids adalah suatu gerakkan yang menghormati TUHAN dan menjunjung tinggi negara Indonesia. Gerakkan Sion Kids tidak pernah mengkampanyekan kepentingan politik, tidak ada kepentingan dunia dalam Gerakkan Sion Kids. Hal itu dapat dibuktikan dengan cara menghadiri Gerakkan ibadah yang dilakukan Sion Kids dimana saja untuk mengetahuinya. 

Perlu dipahami bahwa Negara Israel baru terbentuk, sedangkan simbol bintang tujuh Tuhan sudah tetapkan jauh sebelum negara Israel terbentuk.

Dengan demikian maka dalam standard kerohanian dapat kita simpulkan bahwa gerakkan Sion Kids memegang Panji Daud, bukan bendera Israel. Gerakkan Sion Kids bukan gerakkan politik, bukan pula gerakkan yang didasarkan atas kepentingan dunia melainkan suatu gerakkan rohani yang digerakkan oleh roh dan dikendalikan oleh Tuhan secara langsung.

Dengan demikian maka perlunya kesadaran iman dan untuk melihat gerakkan Sion Kids, gunakan kaca mata iman, jangan memakai logika atau kacamata dunia. 

Orang Kristen yang menolak simbol ini adalah orang-orang yang kekristenannya dipertanyakan. Masakan percaya Yesus Kristus tapi tidak mau menerima lambang kerajaan Kristus. Miliki iman tetapi tidak menjalankan perintah TUHAN untuk memberkati Israel adalah suatu kebohongan terhadap Tuhan dan diri sendiri.

Kekhawatiran negara bahwa Sion Kids adalah aliran sionisme adalah suatu kekeliruan karena gerakkan Sion Kids adalah gerakkan rohani. Sinisme gereja-gereja bahwa Sion Kids menyembah Israel adalah suatu kekeliruan, dan yang benar adalah Sion Kids adalah gerakkan rohani yang menyembah dalam roh dan kebenaran kepada Tuhan Bapa di Sorga, melalu putera-Nya Yesus Kristus dalam perantaraan Rohul Kudus. Sion Kids melaksanakan perintah TUHAN untuk berdoa memberkati Israel (Kejadian 12:3; Bilangan 24:1-2; Bilangan 6:22-27).

Dengan penjelasan singkat ini kiranya mencerahkan bagi setiap orang yang bertanya-tanya tentang gerakkan Sion Kids (sh)

 

 

Share:

Senin, 19 April 2021

NASIB YPK DI TANAH KELAHIRANNYA "ANTARA VISI PERADABAN NEW GUINEA DAN TANTANGAN"

 


Ar. FRANK HAMAH SAGRIM, ST


TN-YPK (20/4/2021) Di atas batu karang ini Saya meletakkan peradaban bangsa ini, sekalipun bangsa lain dengan kepandaian dan marifat tinggi tidak akan memimpin bangsa ini tetapi bangsa ini akan bangkit memimpin dirinya sendiri, Miei 25 Oktober 1925. Ishaak Samuel Kijne.

Berdirinya Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) di atas tanah New Guinea sesungguhnya mempersiapkan anak-anak New Guinea untuk bangkit memimpin dirinya sendiri. Terbukti hari ini, banyak anak-anak Papua tamatan Sekolah YPK telah memegang kemudi kapal Papua. Papua adalah kapal tetapi orang yang mengemudi kapal dididik di sekolah YPK untuk menjadi nahkodah, mekanik, maupun ahli kelautan.

Sejarah YPK dan Visi Peradaba

Ada dua hal yang melatarbelakangi berdirinya YPK di Tanah Papua yaitu (1) Ketika I.S. Kijne mendeklarasikan Doa Kebangkita orang Papua di atas batu karang yang kuat di Miei 25 Oktober 1925 maka dia (Kijne) berpikir mesti ada pusat pendidikan yang mempersiapkan pemuda pemudi New Guinea yang dididik menjadi manusia-manusia pembangun sehingga akan bangkit menjadi pemimpin di atas tanahnya sendiri. (2) Ketika Kijne mengumpulkan anak-anak Papua untuk belajar bersama anak-anak amberi (Amboina, Sangir, dll) dia melihat ternyata anak-anak Papua merasa minder, duduknya paling belakang, bahkan karena minder mereka tidak mau bersekolah, maka Kijne berkata “kita mesti mendirikan sebuah sekolah yang semestinya bagi mereka yang bukan sekedar sebuah sekolah biasa agar mendidik mereka dengan hal kepapuaan”.

Dua hal ini yang menjadi cikal-bakal berdirinya Sekolah YPK di tanah New Guinea. YPK merupakan anak sulung Peradaban (First Civilizations) Bangsa New Guinea.

YPK dibangun dengan maksud sebagai rumah besar membangun Peradaban New Guinea. Peradaban merupakan Visi besar yang dikerjakan oleh YPK di New Guinea. YPK lahir di New Guinea untuk visi peradaban bangsa New Guinea.

Kemajuan Papua – Pengabaian YPK

Papua yang dulunya terbelakang jauh dari kemajuan layaknya manusia kini sangat maju bahkan mencapi level global. Kemajuan-kemajuan yang dicapai hari ini dimulai dari langkah kecil yang digerakkan oleh YPK di masa lampau.

Kemajuan Papua hari ini mengabaikan YPK yang notabenenya sebagai induk peradaban Papua (Papuan Civilizations Mother). Bila dikalkulasikan dengan baik, pemimpin-pemimpin yang dilahirkan oleh YPK sangat banyak tetapi sedikit yang ingat  YPK.

Potensi YPK

YPK di tanah Papua sebagai Yayasan Pendidikan yang visinya mendidik dan mencerdaskan bangsa sebagai wujud dari amanat UUD 1945 “Ikut Mencerdaskan Kehidupan Bangsa”. Sebaran YPK di tanah Papua hingga kampung-kampung terpencil di seluruh Papua, dari SD YPK, SMP YPK, SMA YPK.

Dengan potensi ini diharapkan adanya pemeliharaan dan pemajuan yang tentunya membutuhkan perhatian khusus pola manajemen yang baik dengan suntikkan donasi anggaran dari pemerintah sehingga adanya lompatan kemajuan pola pendidikan YPK yang mampu menyaingi lembaga pendidikan lainnya yang berkembang bersama – sama di atas tanah Papua.

YPK membangun SDM Papua dari kemajemukkan hidup masyarakat, dari perkampungan hingga perkotaan, dari level masyarakat miskin hingga kelas atas yang notabenenya adalah manusia Papua.

Otsus (Sebuah Keberpihakan Bagi OAP) Dipertanyakan Perannya bagi YPK

Kita ketahui bersama bahwa OTSUS hadir sebagai suatu perwujudan atas tuntutan masyarakat Papua untuk menentukan dirinya sendiri sehingga pemerintah memberikan OTSUS sebagai solusi dengan satu tujuan “Keberpihakan Kepada OAP”. Keberpihakan itu selanjutnya dibedakan atas beberapa bagian dan Pendidikan mendapat posisi urutan ke dua dari Kesehatan. Yang dipertanyakan adalah pos anggaran pendidikan sebagai wujud keberpihakan dialokasikan ke mana. Apakah hanya diperuntukkan kepada anak-anak Papua yang sudah kuliah saja?.

Menurut hemat kami, seyogyanya pos anggaran khusus OTSUS yang dialokasikan untuk Pendidikan, semestinya YPK sebagai anak sulung di urutan pertama yang mendapat bagian dari alokasi anggaran pendidikan Dana OTSUS karena YPK adalah Papua dan Papua adalah YPK yang tidak bisa dipisahkan. YPK merupakan spirit peradaban orang Papua, OAP pertamakali dibentuk dalam YPK oleh karena itu sudah sepatutnya dan sewajarnya anggaran alokasi dana OTUSUS diperuntukkan kepada YPK sebagai wujud keberpihakkan kepada OAP.

Usul yang berikut, lembaga kultur Papua, perlu duduk bersama, rembug bersama membahas status keberadaan YPK terutama pengelolaan manajemennya, bila dimungkinkan maka lembaga kultur seperti DPR OTSUS, MRP, dan Biro Otsus mengambil alih YPK dan menganggarkan anggaran dari pos-pos belanjanya untuk pemajuan YPK.

Tantangan Yang Dihadapi YPK

Tantangan yang dihadapi oleh YPK saat ini adalah biaya. Oleh karena minimnya anggaran, sekola-sekolah YPK dari tingkat SD di Kampung- Kampung kurang maju, SMP di distrik pun mengalami hal serupa, bahkan SMA.

Tantangan kedua, kurang adanya pengawasan PSW sehingga aset-aset YPK seperti tanah milik Sekolah YPK diambil oleh pihak lain tanpa mendapat ijin sewajarnya dari pihak YPK dalam hal ini PSW.

Tantangan yang berikut lagi kurangnya tenaga pengajar guru. Hal ini perlu mendapat perhatian serius oleh PSW karena di sekolah-sekolah SD yang berada di Kampung kekurangan banyak guru. Untuk mengatasi persoalan ini, kami mengusulkan mesti didirikan sekolah Guru khusus YPK agar dididik dengan pola pendidikan YPK sehingga ketika menyelesaikan kuliah guru dikirim ke semua sekolah YPK baik SD, SMP, SMA dengan wawasan YPK untuk mendidik anak-anak Papua sehingga marwah YPK tertanam mengenjawantah dalam jiwa. Oleh karena tidak adanya produk guru dari PT YPK sehingga sekarang hampir sebagian sekolah YPK dijabat oleh orang-orang yang tamatannya bukan dari prodak YPK, hal ini mempengaruhi runtutnya spirit YPK yang ditanamkan dalam jiwa generasi Papua.

Kesimpulan

YPK adalah induk peradaban New Guinea (Mother of New Guinea Civilizations). Lembaga Kultur (Biro Otsus, DPR Otsus, dan MRP) wajib mengalokasikan anggaran khusus kepada YPK dan juga bersama-sama pihak Yayasan memperbaiki manajemen YPK. Perlu didirikan Sekolah Guru YPK untuk mendidik anak-anak menjadi guru dan didistribusikan ke sekolah-sekolah YPK. Alokasi anggaran Pendidikan dari Dana OTSUS dengan porsentase yang jelas dan ditetapkan dalam PERDA maupun PERDASUS untuk YPK tanpa diganggu oleh apapun karena YPK merupakan simbol representasi dari rumah peradaban OAP. (sh


Share:

Pesan Pengetahuan

Kata-kata Motivasi

Guru
Guru adalah dia yang hadir dengan kasih untuk merubah kebutaan menjadi terang.
Nilai Guru
Guru bagaikan sinar matahari, seperti apa jadinya dunia bila tak ada matahari.

Kata-Kata Bijak

ORANG YANG BERHASIL MEMIMPIN DIRINYA DENGAN BAIK, AKAN MENDAPAT KEPERCAYAAN DARI ORANG LAIN UNTUK MENJADI PEMIMPIN BAGI BANYAK ORANG - JAUH SEBELUM ANDA MENJADI PEMIMPIN, PELAJARAN MEMIMPIN PERTAMA ADALAH PIMPIN DIRIMU DAHULU MENJADI BAIK....................(Ar. HAMAH SAGRIM, ST)