INTERNATIONAL CONFERENCE

Memorry of the world

WRITERS CONGRES

National Memorry

MY TRIP AND RESSEARCH

Best Memorry in Jerash

WITH MY PARTNER ON RELATIONSHIP

Memorry of the world

INTERNATIONAL CONFERENCE

Memorry of the world.

Selasa, 20 April 2021

SION KIDS: IMAN, GERAKKAN DAN SIMBOL (YANG DIPERTANYAKAN?)

 

Ar. Frank Hamah Sagrim, ST

  

TN-SKC (20/4/2021). Sion Kids adalah sebuah gerakkan iman Kristen yang sumber pengajarannya dari Alkitab. banyak orang awam yang bertanya-tanya tentang gerakkan Sion Kids. Pertanyaan-pertanyaan yang muncul adalah tentang Iman, Gerakkan dan Simbol-simbol yang dipakai oleh Sion Kids dan akan diuraikan berikut.

Sion Kids

Sion Kids adalah suatu pergerakan iman yang di dalamnya berhimpun orang-orang beriman, orang-orang yang percaya akan perintah firman, orang-orang yang takut akan hukum TUHAN, orang-orang yang memelihara perjanjian TUHAN. Sion Kids terdiri dari dua kata yaitu Sion diambil dari nama Gunung Sion dan Gunung Sion merupakan rumah TUHAN, tahta kedudukan TUHAN (Mazmur 9:11; Mazmur 76:2b; Mazmur 132:13;) Gunung Sion adalah gunung rumah TUHAN yang akan menjulang tinggi pada hari-hari terakhir mengatasi segala gunung (Mikha 2:4). Dan Kids diambil dari Bahasa inggris yang artinya Kecil.  Disebut keecil karena yang terbesar adalah gunung milik TUHAN.

Iman

Iman timbul dari pendengaran akan firman Kristus (Roma 10:17). Iman adalah buah yang dihasilkan oleh roh akan kebenaran yang lahir dari firman TUHAN itu sendiri. Gerakkan Sion Kids semakin lama semakin banyak pengikut karena digerakkan oleh iman dan iman yang lahir ketika menerima pengajaran di dalam mezbah. Mezbah adalah tempat perjumpaan manusia dengan TUHAN (Kejadian 8:20; Kejadian 12:7).

Simbol

Simbol-simbol yang dipakai oleh Sion Kids dalam gerakkan ibadah adalah simbol-simbol yang tertulis dalam Alkitab sebagai atribut TUHAN. Simbol-simbol yang menunjukkan kebesaran TUHAN, hubungan TUHAN dengan Manusia, hubungan Surga dan bumi, hubungan Tubuh, Jiwa, dan Roh, hubungan Bapa Anak dan Roh, hubungan Langit, Bumi dan Alam Semesta, hubungan dengan kepemimpinan Ilahi. Diuraikan sebagai berikut:

Panji Daud – Bintang Tujuh (Lambang Pemerintahan Kristus)

Panji Daud adalah lambang pemerintahan Kristus (Yesaya 9:6). Bintang Daud adalah Bintang Permata Tujuh (Zakharia 3:9). Bintang Daud adalah Bintang Timur yang gilang gemilang - tunas Daud (Wahyu 22:16).

-       Panji Daud dan Bendera Israel

Sejarah Israel menjadikan Panji Daud sebagai Bendera adalah ketika kemerdekaan Israel 1948, sebanyak empat kali para pendiri negara menggantikan bendera hingga terakhir menyepakati bintang tujuh menjadi lambang bendera mereka karena Israel dan Injil tidak bisa dipisahkan. Israel adalah bangsa pilihan TUHAN, di Israel ada gunung Tuhan tempat tahta kudus Tuhan akan menjadi Raja dan simbol kerajaan wajib dipasang di dalam istana raja.

- Sion Kids dan Aliran Agama 

Gerakkan Sion Kids tidak memindahkan seseorang dari jemaat A ke jemaat B atau sebaliknya. Gerakkan Sion Kids tidak membaptis ulang orang. Gerakkan Sion Kids adalah gerakkan pembaharuan, Gerakkan Persatuan tanpa membedakan aliran gereja. 

- Sion Kids dan Negara 

Gerakkan Sion Kids adalah pergerakkan rohani yang didasarkan atas visi TUHAN. Sion Kids adalah suatu gerakkan yang menghormati TUHAN dan menjunjung tinggi negara Indonesia. Gerakkan Sion Kids tidak pernah mengkampanyekan kepentingan politik, tidak ada kepentingan dunia dalam Gerakkan Sion Kids. Hal itu dapat dibuktikan dengan cara menghadiri Gerakkan ibadah yang dilakukan Sion Kids dimana saja untuk mengetahuinya. 

Perlu dipahami bahwa Negara Israel baru terbentuk, sedangkan simbol bintang tujuh Tuhan sudah tetapkan jauh sebelum negara Israel terbentuk.

Dengan demikian maka dalam standard kerohanian dapat kita simpulkan bahwa gerakkan Sion Kids memegang Panji Daud, bukan bendera Israel. Gerakkan Sion Kids bukan gerakkan politik, bukan pula gerakkan yang didasarkan atas kepentingan dunia melainkan suatu gerakkan rohani yang digerakkan oleh roh dan dikendalikan oleh Tuhan secara langsung.

Dengan demikian maka perlunya kesadaran iman dan untuk melihat gerakkan Sion Kids, gunakan kaca mata iman, jangan memakai logika atau kacamata dunia. 

Orang Kristen yang menolak simbol ini adalah orang-orang yang kekristenannya dipertanyakan. Masakan percaya Yesus Kristus tapi tidak mau menerima lambang kerajaan Kristus. Miliki iman tetapi tidak menjalankan perintah TUHAN untuk memberkati Israel adalah suatu kebohongan terhadap Tuhan dan diri sendiri.

Kekhawatiran negara bahwa Sion Kids adalah aliran sionisme adalah suatu kekeliruan karena gerakkan Sion Kids adalah gerakkan rohani. Sinisme gereja-gereja bahwa Sion Kids menyembah Israel adalah suatu kekeliruan, dan yang benar adalah Sion Kids adalah gerakkan rohani yang menyembah dalam roh dan kebenaran kepada Tuhan Bapa di Sorga, melalu putera-Nya Yesus Kristus dalam perantaraan Rohul Kudus. Sion Kids melaksanakan perintah TUHAN untuk berdoa memberkati Israel (Kejadian 12:3; Bilangan 24:1-2; Bilangan 6:22-27).

Dengan penjelasan singkat ini kiranya mencerahkan bagi setiap orang yang bertanya-tanya tentang gerakkan Sion Kids (sh)

 

 

Share:

Senin, 19 April 2021

NASIB YPK DI TANAH KELAHIRANNYA "ANTARA VISI PERADABAN NEW GUINEA DAN TANTANGAN"

 


Ar. FRANK HAMAH SAGRIM, ST


TN-YPK (20/4/2021) Di atas batu karang ini Saya meletakkan peradaban bangsa ini, sekalipun bangsa lain dengan kepandaian dan marifat tinggi tidak akan memimpin bangsa ini tetapi bangsa ini akan bangkit memimpin dirinya sendiri, Miei 25 Oktober 1925. Ishaak Samuel Kijne.

Berdirinya Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) di atas tanah New Guinea sesungguhnya mempersiapkan anak-anak New Guinea untuk bangkit memimpin dirinya sendiri. Terbukti hari ini, banyak anak-anak Papua tamatan Sekolah YPK telah memegang kemudi kapal Papua. Papua adalah kapal tetapi orang yang mengemudi kapal dididik di sekolah YPK untuk menjadi nahkodah, mekanik, maupun ahli kelautan.

Sejarah YPK dan Visi Peradaba

Ada dua hal yang melatarbelakangi berdirinya YPK di Tanah Papua yaitu (1) Ketika I.S. Kijne mendeklarasikan Doa Kebangkita orang Papua di atas batu karang yang kuat di Miei 25 Oktober 1925 maka dia (Kijne) berpikir mesti ada pusat pendidikan yang mempersiapkan pemuda pemudi New Guinea yang dididik menjadi manusia-manusia pembangun sehingga akan bangkit menjadi pemimpin di atas tanahnya sendiri. (2) Ketika Kijne mengumpulkan anak-anak Papua untuk belajar bersama anak-anak amberi (Amboina, Sangir, dll) dia melihat ternyata anak-anak Papua merasa minder, duduknya paling belakang, bahkan karena minder mereka tidak mau bersekolah, maka Kijne berkata “kita mesti mendirikan sebuah sekolah yang semestinya bagi mereka yang bukan sekedar sebuah sekolah biasa agar mendidik mereka dengan hal kepapuaan”.

Dua hal ini yang menjadi cikal-bakal berdirinya Sekolah YPK di tanah New Guinea. YPK merupakan anak sulung Peradaban (First Civilizations) Bangsa New Guinea.

YPK dibangun dengan maksud sebagai rumah besar membangun Peradaban New Guinea. Peradaban merupakan Visi besar yang dikerjakan oleh YPK di New Guinea. YPK lahir di New Guinea untuk visi peradaban bangsa New Guinea.

Kemajuan Papua – Pengabaian YPK

Papua yang dulunya terbelakang jauh dari kemajuan layaknya manusia kini sangat maju bahkan mencapi level global. Kemajuan-kemajuan yang dicapai hari ini dimulai dari langkah kecil yang digerakkan oleh YPK di masa lampau.

Kemajuan Papua hari ini mengabaikan YPK yang notabenenya sebagai induk peradaban Papua (Papuan Civilizations Mother). Bila dikalkulasikan dengan baik, pemimpin-pemimpin yang dilahirkan oleh YPK sangat banyak tetapi sedikit yang ingat  YPK.

Potensi YPK

YPK di tanah Papua sebagai Yayasan Pendidikan yang visinya mendidik dan mencerdaskan bangsa sebagai wujud dari amanat UUD 1945 “Ikut Mencerdaskan Kehidupan Bangsa”. Sebaran YPK di tanah Papua hingga kampung-kampung terpencil di seluruh Papua, dari SD YPK, SMP YPK, SMA YPK.

Dengan potensi ini diharapkan adanya pemeliharaan dan pemajuan yang tentunya membutuhkan perhatian khusus pola manajemen yang baik dengan suntikkan donasi anggaran dari pemerintah sehingga adanya lompatan kemajuan pola pendidikan YPK yang mampu menyaingi lembaga pendidikan lainnya yang berkembang bersama – sama di atas tanah Papua.

YPK membangun SDM Papua dari kemajemukkan hidup masyarakat, dari perkampungan hingga perkotaan, dari level masyarakat miskin hingga kelas atas yang notabenenya adalah manusia Papua.

Otsus (Sebuah Keberpihakan Bagi OAP) Dipertanyakan Perannya bagi YPK

Kita ketahui bersama bahwa OTSUS hadir sebagai suatu perwujudan atas tuntutan masyarakat Papua untuk menentukan dirinya sendiri sehingga pemerintah memberikan OTSUS sebagai solusi dengan satu tujuan “Keberpihakan Kepada OAP”. Keberpihakan itu selanjutnya dibedakan atas beberapa bagian dan Pendidikan mendapat posisi urutan ke dua dari Kesehatan. Yang dipertanyakan adalah pos anggaran pendidikan sebagai wujud keberpihakan dialokasikan ke mana. Apakah hanya diperuntukkan kepada anak-anak Papua yang sudah kuliah saja?.

Menurut hemat kami, seyogyanya pos anggaran khusus OTSUS yang dialokasikan untuk Pendidikan, semestinya YPK sebagai anak sulung di urutan pertama yang mendapat bagian dari alokasi anggaran pendidikan Dana OTSUS karena YPK adalah Papua dan Papua adalah YPK yang tidak bisa dipisahkan. YPK merupakan spirit peradaban orang Papua, OAP pertamakali dibentuk dalam YPK oleh karena itu sudah sepatutnya dan sewajarnya anggaran alokasi dana OTUSUS diperuntukkan kepada YPK sebagai wujud keberpihakkan kepada OAP.

Usul yang berikut, lembaga kultur Papua, perlu duduk bersama, rembug bersama membahas status keberadaan YPK terutama pengelolaan manajemennya, bila dimungkinkan maka lembaga kultur seperti DPR OTSUS, MRP, dan Biro Otsus mengambil alih YPK dan menganggarkan anggaran dari pos-pos belanjanya untuk pemajuan YPK.

Tantangan Yang Dihadapi YPK

Tantangan yang dihadapi oleh YPK saat ini adalah biaya. Oleh karena minimnya anggaran, sekola-sekolah YPK dari tingkat SD di Kampung- Kampung kurang maju, SMP di distrik pun mengalami hal serupa, bahkan SMA.

Tantangan kedua, kurang adanya pengawasan PSW sehingga aset-aset YPK seperti tanah milik Sekolah YPK diambil oleh pihak lain tanpa mendapat ijin sewajarnya dari pihak YPK dalam hal ini PSW.

Tantangan yang berikut lagi kurangnya tenaga pengajar guru. Hal ini perlu mendapat perhatian serius oleh PSW karena di sekolah-sekolah SD yang berada di Kampung kekurangan banyak guru. Untuk mengatasi persoalan ini, kami mengusulkan mesti didirikan sekolah Guru khusus YPK agar dididik dengan pola pendidikan YPK sehingga ketika menyelesaikan kuliah guru dikirim ke semua sekolah YPK baik SD, SMP, SMA dengan wawasan YPK untuk mendidik anak-anak Papua sehingga marwah YPK tertanam mengenjawantah dalam jiwa. Oleh karena tidak adanya produk guru dari PT YPK sehingga sekarang hampir sebagian sekolah YPK dijabat oleh orang-orang yang tamatannya bukan dari prodak YPK, hal ini mempengaruhi runtutnya spirit YPK yang ditanamkan dalam jiwa generasi Papua.

Kesimpulan

YPK adalah induk peradaban New Guinea (Mother of New Guinea Civilizations). Lembaga Kultur (Biro Otsus, DPR Otsus, dan MRP) wajib mengalokasikan anggaran khusus kepada YPK dan juga bersama-sama pihak Yayasan memperbaiki manajemen YPK. Perlu didirikan Sekolah Guru YPK untuk mendidik anak-anak menjadi guru dan didistribusikan ke sekolah-sekolah YPK. Alokasi anggaran Pendidikan dari Dana OTSUS dengan porsentase yang jelas dan ditetapkan dalam PERDA maupun PERDASUS untuk YPK tanpa diganggu oleh apapun karena YPK merupakan simbol representasi dari rumah peradaban OAP. (sh


Share:

Selasa, 13 April 2021

PANDEMI COVID-19 DAN KRISIS PANGAN GLOBAL (Analisis Global)

                

 Ar. Frank Hamah Sagrim, ST

         
      

    TN.14/4/2021. Kita ketahui bersama bahwa Pandemi Covid-19 menjadi penyebab utama diberlakukannya pembatasan mobilitas warga dan bahkan distribusi barang antar negara, khususnya distribusi pangan dunia pun menjadi terkendala. 

     Ada sekitar 27 negara yang diidentifikasikan terancam mengalami krisis pangan akibat pandemi covid-19 sebagaimana dilaporkan Organisasi Pangan Dunia (FAO) 20/7/2020. Adapun di Timur Tengah, risiko krisis pangan juga melanda Irak, Lebanon, Sudan, Yaman dan Suriah. Di Afrika ada pula Burkina Faso, Kamerun, Liberia, Mali, Niger, Nigeria, Mozambik, Sierra Leone, Zimbabwe, Kongo, Republik Afrika Tengah. Direktur Jenderal FAO Qu Dongyu menjelaskan negara-negara ini sudah bergulat dengan tingkat kerawanan pangan yang tinggi dan kelaparan akut sebelum pandemi melanda. Selain itu, tekanan pada ketahanan pangan juga didorong krisis ekonomi, ketidakstabilan dan ketidakamanan, iklim ekstrem, serta hama dan penyakit hewan.

       Sementara itu, berdasarkan survei oleh FAO dan WFP, produksi pangan di masa pandemi muncul sebagai tantangan serius. Petani yang disurvei melaporkan banyak tantangan dalam mengakses benih, sehingga mengurangi penanaman. Di Haiti, 90 persen petani memperkirakan penurunan signifikan pada produksi sereal.

       Di Kolombia, lebih dari separuh peternak mengalami kesulitan akses pakan, sementara di Sudan Selatan, dua pertiga responden mengatakan bahwa mereka berjuang untuk mengakses bantuan kesehatan hewan.

       Dinamika ini kemungkinan akan mengarah ke lingkaran setan penurunan produksi yang memicu kekurangan kesempatan kerja pertanian dan meningkatnya harga, serta memburuknya ketahanan pangan dan gizi. Sebagaimana yang dikatakan oleh Qu bahwa “ancaman krisis pangan tak boleh dianggap enteng dan ditunda penyelesaiannya”. Diperlukan lebih banyak upaya untuk melindungi populasi global dari sistem pangan yang rentan terhadap krisis. Dalam upaya untuk menanggapi tantangan ini, FAO telah merilis revisi anggaran rencana respons global untuk Covid-19 menjadi US$428,5 juta. Bantuan itu akan mencakup kebutuhan yang meningkat di sektor ini, seperti melindungi mata pencaharian warga, mempertahankan rantai pangan dan memastikan orang-orang yang paling rentan mendapatkan akses pada makanan yang penting dan bergizi. Selain itu, dana ini juga dipakai untuk upaya pengumpulan data dan analisis yang dapat menentukan langkah intervensi. Qu mengatakan upaya-upaya ini membutuhkan implementasi segera agar produksi pangan tetap terjaga, mata pencaharian terlindungi, dan ketergantungan banyak orang terhadap bantuan pangan kemanusiaan dapat dikurangi.
       Di Indonesia khususnya, dengan jumlah penduduk yang mencapai 270 juta lebih jiwa pastinya membutuhkan pangan, oleh sebab itu pemerintah perlu fokus dalam hal pengelolaan pangan dan Pengelolaan Pertanian yang seruius, baik sekala nasional maupun di daerah.  

Lahan pertanian Indonesia sesungguhnya besar bahkan memiliki lahan sawah yang luas dan tersebar di semua wilayah daerah kawasan Indonesia, namun di akhir tahun 2000-an beberapa lahan sawah dialih fungsikan menjadi lahan kelapa sawit. Contohnya di Kabupaten Sorong Selatan Papua Barat 2.697 ha. Sumatera Selatan 2011 sebesar 4.991 hektar sawah tadah hujan dialihfungsikan menjadi perkebunan karet dan kelapa sawit. Selain itu, hutan potensial dialihfungsikan menjadi kebun kelapa sawit secara illegal.

Sebagaimana yang dipaparkan tim peneliti Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, pada Kamis, (25/10/18) meluncurkan hasil pengolahan data perkebunan sawit yang berada di kawasan hutan dan ilegal. Temuannya, seluas 2,8 juta hektar kebun sawit berada di kawasan hutan, 35% dikuasai mastarakat, 65% pengusaha. Izin pelepasan dan izin pinjam pakai kawasan hutan pun pada beberapa kasus tak melalui skema perizinan reguler atau ilegal.  

Akibat dari pengalihan fungsi lahan pertanian sawah menjadi kebun kelapa sawit, Indonesia kini mengimpor beras dari negara lain. Bukan hanya beras tapi juga kedelai, bawang putih dan gula. Sebagaimana arahan Presiden 13 Maret 2021 bahwa Indonesia tidak mengimpor beras, tetapi kini dicanangkan ada inpor beras yang tengah gencar ditolak oleh berbagai kalangan masyarakat.

Sangat tidak jelas bila pemerintah hanya melakukan hal-hal yang sifatnya konvensional dan monoton tanpa fokus, hal-hal itu hanya menghabiskan waktu, biaya dan tenaga. Indonesia tidak mencapai bidang pembangunan tertinggi dengan prodak unggulan karena belum adanya fokus pengembangan pada bidang-bidang tertentu. Pemerintah mesti punya konsentrasi khusus pada bidang tertentu untuk dikembangkan dan tentu didasarkan atas ketersediaan potensi SDA maupun SDM.  

Kita ketahui Indonesia adalah negara agraris, tetapi hingga sekarang belum ada kawasan ekonomi skil. Banyak SDA yang diekspor bahan mentahnya, hal ini perlu dilakukan pemutusan, pemimpin negara harus berani, sudah semestinya semua bahan mentah diolah di Indonesia. Kita ambil contoh Ethiopia, sebuah negara miskin di benua afrika yang kini menembus negara dengan pertahanan pertanian tertinggi ke-12 di dunia, wilayahnya adalah daratan dengan luas lebih dari separuh Indonesia (110 juta ha), belum dua dekade ini tercatat sebagai negara miskin dengan angka kemiskinan bertahan hidup hanya 54 tahun dan pendapatan per kapita $ 170 per tahun atau setara Rp. 2040.000; per tahun dan kurang dari 12 juta penduduk menderita kelaparan kronis. Kini Ethiopia menjadi negara adidaya pertanian dunia. Bank Dunia menyebutkan bahwa dalam satu dekade, Ethiopia telah mengalami kemajuan luarbiasa dalam kesejahteraan, bahkan mencatatkan dirinya sebagai salahsatu negara adidaya pertanian dan ketahanan pangan terbaik di dunia menurut food Sustainability Index (FSI) tepat satu tangga di bawah USA (urutan ke-11). Pertanian menjadi penggerak ekonomi di Eropa karena adanya fokus membangun pertanian oleh pemerintah Ethiopia.

Indonesia perlu memutuskan untuk pengembangan kawasan ekonomi skil sesegera mungkin guna mengatasi krisis pangan global di tengah pandemi covid-19 yang mengakibatkan pembatasan dan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi bangsa.

Mengapa perlu pengembangan ekonomi skil, karena Indonesia merupakan negara agraris terbesar dengan potensi tanah dan iklim yang mendukung untuk pemajuan pertanian yang mampu memberikan suplai pangan kepada negara-negara di dunia.


Share:

Sabtu, 10 April 2021

TERORISME DAN OPM - Gerakan Radikalisme vs Gerakan Perjuangan Papua Merdeka di Indonesia (Opini)


Oleh : Ar. Frank Hamah Sagrim, ST
IWG Asia Afrika 

TN.10/4/2021. Terorisme adalah suatu gerakan berbahaya yang diperangi bersama oleh semua negara bangsa di seluruh dunia karena teroris merupakan kelompok gerakan radikal yang pergerakkannya melawan tatanan nilai-nilai perdamaian, dan kemanusiaan. Gerakan terorisme didasari atas doktrin ajaran tertentu yang digerakkan oleh suatu kelompok kemudian melakukan serangan secara massive terhadap masyarakat sipil maupun tempat-tempat peribadatan tertentu. Teroris obyek musuhnya adalah tokoh yang dianggap berbahaya bagi mereka, Negara yang sudah berdaulat, Umat Beragama, Kedamain, Tempat Ibadah dan menyebarkan pesan ketakutan kepada publik dunia. Seperti serangan bom bunuh diri yang dilakukan di Rusia oleh Grinevisky terhadap Alexander II. Dengan serangan bom bunun diri target yang diincar lebih cepat tercapai. Selain menyerang tokoh berbahaya, serangan terror dilakukan juga kepada negara yang bagi mereka berbahaya. Serangan gedung kembar WTC 11/9/2001 menewaskan ratusan warga sipil. Serangan bom bunuh diri adalah pesan terror yang menakutkan masyarakat karena adanya kesulitan untuk membedakan teroris dan warga sipil, teroris layaknya masyarakat sipil yang direkrut dan dilatih khusus untuk melakukan serangan massive. Pelakunya adalah masyarakat sipil yang direkrut kemudian didoktrin (brind wash) proses pencucian otak hingga membangkitkan tekad keberanian untuk melakukan perlawanan.  Teroris melakukan serangan secara tertutup dan massive dengan satu tujuan yaitu mensubtitusikan faham negara dengan ajaran tertentu.

Berbeda dengan Gerakan Perjuangan Organisasi Papua Merdeka. OPM adalah gerakan yang sasarannya mencapai kemerdekaan untuk Negara Papua. Gerakan OPM lebih cenderung terarah pada satu tujuan yaitu pengakuan kedaulatan negara. Gerakan OPM adalah suatu pergerakan perang militansi dengan strategi militer, yaitu perang terbuka antara mereka dan Negara dalam hal ini TNI.

Perbedaan gerakan Terorisme dan gerakan Organisasi Papua Merdeka di Indonesia adalah Teroris memperjuangkan Faham sedangkan OPM berjuang untuk pendirian negara sendiri. Dengan target yang berbeda membawa peta gerakan menuju medan perang yang berbeda, dimana teroris lebih menyerang masyarakat sipil secara radikal sebagai bentuk pesan bahwa mereka siap mengorbankan nyawa demi mencapai kemenangan (die to win) dan sepanjang faham mereka belum diakui, selama itu pula mereka melakukan perlawanan. Di Indonesia, faham Khilafah merupakan suatu faham yang diperjuangkan oleh kelompok radikal teroris agar faham Pancasila disubtitusikan dengan ajaran khilafah. Bom bunuh diri di Bali, JW Mariot, hingga bom bunuh diri pada gereja Katedral Makasar 29/3/2021 dan serangan Markas besar POLRI merupakan bentuk pesan mereka.

Organisasi Papua Merekda dikategorikan sebagai gerakkan perjuangan kemerdekaan negara Papua yang didorong oleh ideology serta adanya dukungan sejarah Papua semenjak PEPERA tahun 1962.

 Merujuk pada apa yang disampaikan oleh Sidney Jones seorang pakar konflik terorisme di Indonesia pada beberapa waktu lalu bahwa Perlawanan Bersenjata di Papua Barat adalah Sayap Militer Organisasi Papua Merdeka, Bukan Terorisme sebagaimana usulan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) agar Organisasi Papua Merdeka (OPM) dikategorikan sebagai kelompok terror dinilai  akan menimbulkan kesewenang-wenangan yang mengorbankan warga sipil.

Kita mesti memposisikan kedua pergerakan ini dengan pemahaman bahwa,  perbedaan antara gerakan terorisme dan gerakan organisasi Papua merdeka didorong oleh tujuan yang berbeda, dimana terorisme melakukan pergerakan atas dorongan faham sedangkan OPM dengan ideologi. Dengan demikian maka perlu adanya pertimbangan tentang penetapan status OPM sebagai kelompok teror, karena bukti pergerakan OPM sama sekali tidak melakukan gerakan massive dengan menyerang masyarakat sipil, gereja atau masjid, hotel-hotel atau tempat keramaian masyarakat sipil. Berbeda dengan gerakan terorisme, gerakannya massive, menyerang tempat-tempat ibadah, hotel maupun tempat kerumunan masyarakat sipil. 




Share:

Kamis, 08 April 2021

GENERASI MILENIAL DAN TERORISME (Analisis Konflik Global dalam Konvergensi Pergerakan Masive)





Ar. Hamah Sagrim, ST

  

TN.9/4/2021. Perang global melawan terorisme adalah perang paling lama di masa modern. Dideklarasikan oleh Presiden Amerika Serikat, George W. Bush, lalu diikuti sekutu Amerika Serikat dan banyak negara di dunia, perang terhadap terorisme berawal dari serangan bunuh diri teroris pada menara kembar WTC di New York dan Gedung Pentagon pada 11 September 2001.

Sebenarnya terorisme memiliki jejak yang sangat panjang di dalam sejarah dunia. Pun demikian dengan serangan bunuh diri dalam aktivitas terorisme, bisa dilacak sampai berabad-abad ke belakang. Walaupun baru dideklarasikan pada tahun 2001.

Teroris agaknya lebih dari sekedar bertahan di dunia, khususnya di Indonesia. Manifestasi terorisme muncul sebelum revolusi Prancis, tetapi baru mencolok sejak paruh ke dua abad ke-19.

Serangan terorisme dalam serangan bunuh diri pertamakali terjadi di Rusia pada 13 Maret 1881, pelakunya adalah Ignaty Grinevitsy, anggota kelompok People’s Will (kehendak rakyat), anggota terror sayap kiri yang bertujuan membunuh Alexander II, Kaisar Rusia saat itu. Sejak aksi Grinevitsky, banyak aksi terror untuk membunuh orang penting dilakukan oleh anggota sayap kiri di Rusia, dan banyak melakukannya dengan serangan bunuh diri. Pola Rusia itu sama dengan pola serangan terror kelompok zelot pada abad pertama masehi, juga yang dilakukan para fida’I dalam kelompok Nizan Ismail atau Hashashin, yaitu tidak ada rencana maupun perintah secara organisasional agar pelaku terror melakukan serangan bunuh diri. Serangan bunuh diri dilakukan sebagai keputusan taktis individu terorisnya, dimana situasi lapangan membuatnya harus mengambil keputusan itu. Pada saat melakukan serangan ke targetnya, juga Serangan bunuh diri yang dilakukan secara sistematis dan terorganisir yang pertama kali terjadi di dunia, justru bukan oleh organisasi teror, tetapi oleh sebuah negara: Jepang. Kita mungkin sudah akrab dengan istilah Kamikaze, yang fenomenal di akhir Perang Pasifik.

Kekaisaran Jepang melancarkan lebih dari 3.000 serangan bunuh diri, yang dilakukan secara sistematis melalui perekrutan orang-orang sipil untuk masuk ke dalam Tokubetsu Kogekitai atau unit serangan khusus. Serangan bunuh diri itu dilakukan dengan menerbangkan pesawat yang didesain menjadi bom terbang dan dikendalikan oleh pilot yang akan menabrakkan pesawatnya ke armada angkatan laut Amerika Serikat. Tujuan serangan bunuh diri itu untuk melemahkan moral lawan, dengan menunjukkan bahwa rakyat Jepang adalah rakyat yang fanatik dan akan melakukan segala bentuk perlawanan jika Amerika Serikat menginvasi Jepang.

Tujuan itu berhasil mereka capai, bukan saja di masa perang, tapi juga sampai hari ini, karena dunia melihat aksi itu sebagai tonggak peringatan bahwa serangan bunuh diri dilakukan bukan saja untuk membunuh musuh, tapi yang paling utama adalah sebuah pesan untuk mengintimidasi lawan atau sebuah ancaman untuk serangan yang lebih berbahaya. Definisi serangan bunuh diri sebagai pesan itulah yang sampai sekarang dipakai oleh para teroris.

Sejak Perang Dunia II berakhir, tidak ada catatan serangan bunuh diri yang sistematis dan terorganisir—baik oleh negara maupun oleh organisasi teror—sampai era 1980-an. Serangan bunuh diri baru terjadi lagi pada 1983, kali ini dilakukan oleh partai politik di Lebanon: Hizbullah (Partai Allah). Serangan itu terjadi pada 23 Oktober 1983 pukul 06.45, dilakukan oleh anggota Hizbullah yang mengendarai truk berisi berton-ton bahan peledak, dan meledakkan diri di gedung yang menjadi markas pasukan marinir Amerika Serikat yang bertugas sebagai pasukan penjaga perdamaian dalam perang saudara Lebanon. Selain sang penyerang, korban tewas adalah 241 tentara Amerika Serikat. Nyaris bersamaan dengan serangan ke markas tentara Amerika Serikat, serangan bom bunuh diri oleh Hizbullah terjadi di markas pasukan parasut Perancis, yang menewaskan 58 orang tentara Perancis.

Serangan bom bunuh diri pertama Hizbullah itu mendapat perhatian dunia, dan malah ditiru oleh lawan-lawannya di dalam perang saudara Lebanon, yaitu kubu Kristen dan kubu sekuler. Akhirnya selama bertahun-tahun Lebanon menjadi medan serangan-serangan bom bunuh diri dari berbagai kubu yang berperang, dan baru mereda di akhir dekade 1980-an.

Taktik bom bunuh diri Hizbullah, rupanya memberi ide pula pada kelompok pemberontak di Srilanka, Liberation Tiger of Tamil Eelam (LTTE) atau Macan Tamil. Banyak milisi Macan Tamil yang dikirim ke Lebanon untuk belajar kepada Hizbullah mengenai taktik serangan bom bunuh diri. Gerilyawan Tamil itu lalu mempraktikannya dalam pemberontakan di Srilanka, dan diberi wadah khusus yang diberi nama Macan Hitam.

Sejak 1987 sampai 2003, LTTE melancarkan setidaknya 137 serangan bom bunuh diri. Dari serangan sebanyak itu, mereka berhasil membunuh dua kepala negara, yaitu Perdana Menteri Srilanka, Ranasinghe Premadasa, dan Perdana Menteri India, Rajiv Gandhi. Lima anggota kabinet Srilanka juga tercatat jadi korban serangan bom bunuh diri LTTE.

Serangan bom bunuh diri LTTE berhenti pada 2009, setelah pemimpin mereka, Vellupillai Prabakharan tewas dibunuh pasukan Srilanka. Walau sekarang LTTE telah dimusnahkan, namun organisasi teror itu ikut memberi kontribusi besar bagi peralatan serangan bom bunuh diri, yaitu sabuk bom, yang bisa dikenakan di balik pakaian. Sabuk bom hasil kreasi LTTE itu di kemudian hari ditiru dan digunakan oleh para pelaku bom bunuh diri di Afganistan, Irak, dan Pakistan.

Serangan-serangan bom bunuh diri oleh LTTE juga semakin membuktikan, bukan hanya kelompok fanatik agama yang sanggup melakukan tindakan fatal itu, tapi juga kelompok yang tidak memiliki agenda keagamaan juga sanggup melakukannya.

Memasuki era 1990-an, serangan bom bunuh diri merambah ke Israel, yang dilakukan oleh kelompok-kelompok perlawanan Palestina, yaitu Hamas dan Jihad Islam. Serangan bom bunuh diri terhadap target-target di Israel itu memiliki kaitan langsung dengan Hizbullah, karena partai itulah yang melatih anggota Hamas dan Jihad Islam dalam melakukan serangan bom bunuh diri yang efektif.

Serangan Hamas dan Jihad Islam, memiliki motif yang sama dengan Hizbullah di Lebanon, yaitu fanatisme agama yang berkelindan dengan kepentingan politik. Namun, pada awal 2000-an, serangan bom bunuh diri terhadap Israel mulai dilakukan oleh kubu sekuler di Palestina, yaitu Fatah melalui Brigade Al-Aqsa sebagai sayap militernya.

Serangan-serangan bom bunuh diri Palestina menandai era bom bunuh diri yang ditujukan untuk meneror seluruh populasi musuh baik yang ada di dalam negara maupun negara yang menjadi musuh, tidak hanya militer saja.

Bom Bunuh Diri dan Konvergensi Gerakan Masive Organisasi Teroris Transnasional

Dalam perkembangan selanjutnya, serangan bom bunuh diri dijadikan metode oleh kelompok teroris transnasional, Al Qaeda. Berbeda dengan Hizbullah di Lebanon, atau Hamas, Jihad Islam, dan Fatah di Palestina, dan Indonesia yang melakukan serangan bom bunuh diri demi kepentingan agama, politik, dan wilayah nasional mereka, kelompok teroris seperti Al Qaeda mengobarkan perang dengan alasan agama. Di Indonesia melakukan serangan bom bunuh diri dan terror atas nama agama, demi membela ajaran agama dan dengan massive ingin menghancurkan kekuatan negara yakni sayap-sayap militer harus ditaklukkan dengan maksud menggantikan ketatanegaraan dengan syariat dan kilafah yang bertujuan dijadikan sebagai ideology negara.

Ironisnya, teroris di Indonesia memperjuangkan nilai-nilai agama terutama agama muslim dengan konsep kilafah. Konsep Kilafah bermuara dari jaringan terorisme dunia. Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia dan fanatisme generasi milenial tentang nilai kagamaannya sehingga rela mati menjadi martir-martir agama baginya memperoleh keselamatan.

Perang melawan terorisme, yang menempatkan Afganistan sebagai sasaran pertama invasi Amerika Serikat dan sekutunya (karena Al Qaeda dilindungi Taliban, penguasa Afganistan saat itu), berlanjut ke Irak, yang membuat rezim Saddam Husein jatuh. Invasi Amerika Serikat ke Afganistan dan Irak membuat dua negara itu porak-poranda dan menjadi ladang serangan teror yang berkepanjangan.

Di Irak saja, antara 2004 sampai 2010 terjadi setidaknya 1.003 serangan bom bunuh diri yang membunuh 12.000 warga sipil. Warga sipil bukan hanya jadi korban tak sengaja dalam peperangan, tapi memang menjadi target yang sesungguhnya. Serangan teror di Irak terjadi akibat berubahnya peta politik negara itu setelah kejatuhan pemerintahan Saddam Husein, di mana warga minoritas Sunni yang selama Saddam Husein berkuasa menjadi kelompok yang dominan dalam politik dan pemerintahan, digeser oleh mayoritas Syiah mendapat jatah lebih banyak dalam pemerintahan baru Irak.

Konflik antarsekte muslim di Irak itu menandai era pertarungan berdarah baru dalam skala besar, antara Syiah dan Sunni, dan meluas ke seluruh jazirah Arab, bahkan sampai juga ke Indonesia. Kelompok-kelompok teroris, seperti Al Qaeda—yang bermazhab Sunni—membonceng konflik itu, dan membuat peta konflik jadi semakin rumit. Serangan-serangan bom bunuh diri, selain menargetkan pasukan sekutu, juga meluas sampai ke pemboman masjid-masjid dan tempat-tempat suci kelompok Syiah.

Serangan teror kemudian meluas ke seluruh dunia, mulai dari serangan di dalam negeri Amerika Serikat dan negara-negara Eropa, juga sampai Afrika, dan Asia—termasuk Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Singapura. Serangan teror itu, bukan saja ditujukan menyerang institusi negara dan pemerintahan, tapi juga menyerang kelompok yang dianggap musuh, seperti para penganut Syiah dan pemeluk agama lain. Pola serangan seperti itu tercermin dalam aktivitas teroris dan kelompok muslim radikal di Indonesia.

Musim Semi Arab dan Perubahan Peta Teror Dalam Konvergensi Gerakan Masive

Kelompok-kelompok teroris dalam perkembangan selanjutnya menemukan lahan subur baru dalam pergolakan politik Timur Tengah, yang dikenal sebagai fenomena Musim Semi Arab, di mana warga yang lama berada di bawah rezim diktator melakukan pemberontakan. Musim Semi Arab dimulai di Tunisia pada 18 Desember 2010 di mana revolusi rakyat berhasil menjatuhkan rezim diktator Zine el Ebidine el Ali, dan membuat sang diktator lari dan diberi suaka oleh Arab Saudi. Kemudian revolusi menyebar ke Mesir, di mana rezim Hosni Mubarak terguling. Selanjutnya Libya diguncang revolusi berdarah, yang melibatkan pula pasukan sekutu untuk berpihak di kubu pemberontak, dan berhasil menggulingkan dan membunuh Moamar Qadafi sekeluarga.

Lalu revolusi berlanjut ke Suriah, yang bertujuan menggulingkan rezim Bashar Al Assad. Namun kali ini revolusi malah berlarut tak karuan. Revolusi sipil itu malah berujung menjadi konflik sektarian, dengan Arab Saudi dan negara-negara sekutunya di Jazirah Arab mendanai kelompok Sunni untuk melakukan pemberontakan bersenjata kepada rezim Bashar Al Assad yang Syiah. Al Qaeda masuk pula ke dalam konflik ini melalui kelompok-kelompok teroris yang baru lahir di Suriah. Sementara Bashar Al Assad untuk menghadapi serangan musuh-musuhnya di dalam negeri dan di luar negeri dibantu oleh sekutunya, Iran dan Rusia, serta mendapatkan pasokan milisi dari Lebanon, yaitu Hizbullah—yang selama ini mendapatkan bantuan dana dan senjata dari Suriah dan Iran—dan juga pasokan milisi Syiah dari Irak.

Ketika Suriah menjadi medan perang baru antara Sunni dan Syiah, negara-negara yang sebelumnya berhasil menggulingkan para diktator, malah berubah menjadi sarang kelompok-kelompok teroris dan fundamentalis agama, seperti di Tunisia dan Libya. Mesir malah membalik hasil revolusi, di mana militer—yang menjadi tangan kanan rezim Hosni Mubarak—berhasil merebut panggung kekuasaan, dan mengkriminalkan pemerintahan yang didominasi kelompok Ikhwanul Muslimin. Tidak hanya itu, dengan bantuan lobi politik Arab Saudi, Ikhwanul Muslimin malah berubah status: ditetapkan sebagai organisasi teroris dunia oleh Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab, dan Mesir.

Sementara itu konflik di Suriah melahirkan situasi baru: di antara pemberontak terjadi perpecahan, dan melahirkan kelompok baru yang merupakan pecahan dari Al Qaeda, yaitu Negara Islam Suriah dan Irak atau Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) atau juga dikenal sebagai Islamic State of Iraq and Levant (ISIL). ISIS berubah dengan cepat menjadi monster yang menakutkan, dengan mencaplok wilayah yang luas meliputi perbatasan Suriah dan Irak, perbatasan Suriah dan Mesir, bahkan sampai menguasai sebagian Libya. ISIS juga terkenal dengan kesadisannya memperlakukan musuh.

Lahirnya ISIS membuat peta organisasi-organisasi teroris dunia berubah. Sebagian organisasi teror yang tadinya berafiliasi ke Al Qaeda mengubah afiliasinya ke ISIS, tetapi sebagian lagi tetap bertahan dengan afiliasi ke Al Qaeda. Antara Al Qaeda dan ISIS juga berkobar perang, baik di Suriah, maupun di negara lain, seperti di Afganistan.  ISIS menandai era baru dalam perang global melawan terorisme, di mana sebuah organisasi teroris mendeklarasikan sebuah negara baru dan menyedot pengikut-pengikut baru dari seluruh dunia. Serangan-serangan bom bunuh diri pun dilancarkan oleh ISIS dan kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan ISIS terutama di Iraq, Afganistan, dan Afrika Utara juga serangkaian aksi teror yang menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Generasi Milenial dan Terorisme Dalam Gerakkan Konvergensi Masive di Indonesia

maraknya bom bunuh diri di Indoneaia banyak melibatkan generasi milenial. Salah satu akses tercepat yang mempengaruhi generasi milenial hingga menlakukan bom bunuh diri adalah akses informasi internet yang begitu mudah dibrowsing dengan chating-vhating berkenalan hingga menempuh jalan tersebut. Daftar generasi milenial pelaku bom bunuh diri antara lain:

Zakiah Aini, perempuan berpistol yang menyerang Mabes Polri (Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia) di Jakarta, termasuk golongan milenial. Zakiah Aini adalah perempuan kelahiran 1995. Selain Zakiah Aini, beberapa pelaku teror di Indonesia diketahui merupakan anak muda.

Pelaku bom bunuh diri di Hotel JW Marriott Jakarta pada 17 Juli 2009 diketahui merupakan seorang anak muda. Polisi memastikan bahwa pelaku bernama Dani Dwi Permana. Saat itu, Dani Dwi Permana baru berusia 18 tahun. Dani Dwi Permana tewas dalam aksi bom bunuh diri tersebut.

Penyerang pos lalu lintas Cikokol, Tangerang, pada 20 Oktober 2016 juga seorang anak muda. Aksi itu dilakukan oleh pria bernama Sultan Azianzah. Sultan Azianzah lahir di Jakarta pada 1994, artinya saat itu usianya 22 tahun.

Pelaku bom bunuh diri yang menerobos masuk Mapolrestabes Medan sekitar pukul 08.15 WIB, Rabu (13/11/2019), juga anak muda. Pelakunya adalah pria bernama Rabbial Muslim Nasution (RMN). Saat itu, dia baru berusia 24 tahun.

Pria penusuk Bripka Frence di halaman Intel Brimob Kelapa Dua, Depok, juga seorang anak muda. Pelaku diketahui bernama Tendi Sumarno (23), yang beralamat di Kampung Buniara RT 22 RW 04 Desa Buniara, Tanjungsiang, Subang, Jawa Barat.

Peristiwa itu terjadi pada Kamis (10/5) sekitar pukul 23.00 WIB. Tendi tewas ditembak di tempat usai melakukan penyerangan.

Pasangan suami istri yang menjadi pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar merupakan kelahiran 1995. Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar menjelaskan bahwa Lukman (L), sang suami, merupakan kelahiran tahun 1995. Artinya, Lukman baru berusia 26 tahun saat meledakkan diri dengan istrinya pada Minggu (28/3/2021).

Di masa kepemimpinan Barack Obama, adanya hubungan kerjasama yang sangat aktif dengan Indonesia di masa kepemimpinan SBY. Pada tahun 2013, Secara resmi perang global melawan terorisme dihentikan oleh Presiden Amerika Serikat Barrack Obama, ditandai dengan penarikan sebagian besar pasukan Amerika Serikat dari Afganistan dan Irak. Namun secara faktual sampai hari ini, perang melawan terorisme masih berlangsung, terutama melawan kelompok-kelompok teror baru yang muncul belakangan seperti ISIS dan kelompok-kelompok afiliasinya, dan juga kelompok-kelompok yang muncul belakangan dengan afiliasi kepada Al Qaeda, serta kelompok-kelompok teror independen atau yang tidak jelas afiliasinya.

Dengan dihentikannya perang melawan terorisme maka semakin meningkat terorisme yang tersebar di seluruh dunia. Di Indonesia, bom bunuh diri yang dilakukan oleh terorisem pada tahun 2012 silam yang kemudian dikenal dengan tragedy bom Bali.

 

 

 

 

 

 

 

Share:

Kamis, 01 April 2021

SELAMAT PASKAH UMAT TUHAN DI SELURUH DUNIA

 

                            Chak Pasover - Juan F. H. Sagrim

TN-World. (1/4/2021) Yang Terhormat, Pimpinan organisasi gereja aras dunia, Pimpinan Konferensi Wali Gereja di seluruh dunia, Keuskupan dan Paus, Rabi dan Rahib, tokoh agama aras dunia, tokoh masyarakat serta umat Kristen di seluruh dunia. 

Shalom! Kita bersyukur atas Penyertaan Tuhan bagi kita. Dalam kepercayaan Kristen bahwa perayaan Jumat Agung dan Paskah adalah pengingat serta dorongan bahwa Kristus senantiasa mencintai dan memelihara umat-Nya di seantero dunia. 

Penyiksaan  Yesus Kristus adalah wujud pengambil alihan beban hidup manusia yang merana sejak keluar dari taman di Eden (firdaus) berusaha keras untuk mencapai keselamatan hidup. Salib yang dipikul Yesus Kristus melalui jalan Viadolorosa sebagai wujud bahwa Yesus Kristus memikul beban dosa kita manusia sebagai umat-Nya supaya kita tidak memikul beban dosa yang berat. Tetesan darah Yesus Kristus sebagai wujud penyucian dosa, pembersihan kotoran supaya kita umat-Nya bersih untuk masuk ke dalam Sorga menghadap Bapa-Nya. Penyaliban di kayu salib dengan tangan-Nya yang terbuka sebagai wujud bahwa tangan kirinya terbuka memanggil bangsa non Yahudi dan tangan kanan-Nya terbuka memanggil bangsa Yahudi untuk dipersatukan dalam diri-Nya sebagai tanda kemuka bahwa kita umat-Nya harus bersatu di dalam Dia dengan cinta kasih dan damai. Kepala salib ke langit dan kaki menghadap ke bumi sebagai wujud bahwa Dia mendamaikan bumi dengan surga dan mendamaikan manusia dengan Bapa-Nya di surga. Salib Vertikal bagian atas menghadap ke surga dan bagian bawah menghadap ke bumi sebagai hubungan Bapa dan Umat dan Yesus di tengah sebagai jembatan penghubung. Kematian   Yesus Kristus turun ke dalam kerajaan maut sebagai wujud bahwa Yesus Kristus tidak hanya mendamaikan manusia dengan manusia, manusia dengan Bapa-Nya, dan bumi dengan surga, tetapi juga Dia harus menaklukkan maut dan membuka pintu kerajaan maut yang tidak terbuka untuk kebangkitan menuju hidup yang kekal. Kematian-Nya adalah jalan yang ditempuh untuk menaklukkan maut dan membuka pintu kerajaan maut sebagai visi penyelamatan manusia. Kebangkitan-Nya adalah tanda kemuka bahwa semua umat kepunyaan-Nya akan bangkit mengikuti-Nya. 

Dengan demikian maka kematian Yesus Kristus sebagai Penanda harapan adanya jaminan keselamatan bagi umat manusia yang percaya kepada-Nya bahwa pasti masuk surga. 

Renungan ini sekaligus memberi harapan dan mengokohkan iman percaya kita umat manusia di seluruh dunia bahwa situasi covid-19 yang dianggap sebagai akibat dari krisis kemanusiaan global tidak mengalahkan iman percaya kita kepada Tuhan Yesus Kristus dan tidak membatalkan keselamatan kita masuk surga. 

Merayakan Paskah dan Jumat Agung, adalah Penghormatan tertinggi kepada Yesus Kristus atas karya keselamatan yang dikerjakan-Nya bagi kita umat manusia di bumi. 

SELAMAT PASKAH - SELAMAT MELAKSANAKAN IBADAH JUMAT AGUNG

Shalom. Shabbat HaGadol Elohai

Ar. Juan Frank Hamah Sagrim, ST
Anggota Tetap Internasional Working Group Asia Afrika menuju Globalisasi 


Share:

Pesan Pengetahuan

Kata-kata Motivasi

Guru
Guru adalah dia yang hadir dengan kasih untuk merubah kebutaan menjadi terang.
Nilai Guru
Guru bagaikan sinar matahari, seperti apa jadinya dunia bila tak ada matahari.

Kata-Kata Bijak

ORANG YANG BERHASIL MEMIMPIN DIRINYA DENGAN BAIK, AKAN MENDAPAT KEPERCAYAAN DARI ORANG LAIN UNTUK MENJADI PEMIMPIN BAGI BANYAK ORANG - JAUH SEBELUM ANDA MENJADI PEMIMPIN, PELAJARAN MEMIMPIN PERTAMA ADALAH PIMPIN DIRIMU DAHULU MENJADI BAIK....................(Ar. HAMAH SAGRIM, ST)